Berdiri
kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara Sungai Batang
Arau. Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km dari permukaan laut.
Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan 35 % berbatuan. Dan
pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena
panjat tebing.
Gunung Padang merupakan rangkaian
dari Bukit Gado-Gado, Bukit Air Manis dan Bukit Putuih. Pola rangkaian
melingkar ini sepertinya melindungi Kota Padang dari keganasan tiupan angin
barat dan hempasan ombak Samudera Indonesia.
Ketangguhan Gunung Padang menghadapi
fenomena alam telah terbukti dalam sejarah. Seperti gempa di kawasan pantai
bagian barat pulau Sumatera pada tahun 1696, 1763, 1770, 1797, 1833, 1864, dan
1892.
Beberapa diantaranya pernah
menimbulkan gempa besar dan tsunami, seperti tahun 1696 dan 1797 yang
menghancurkan Kota Padang, bahkan beberapa perahu yang tertambat di Muaro
Padang sampai terlempar ratusan meter ke arah daratan.
Terakhir gempa tahun 2009 yang
memporakporandakan Kota Padang. Namun Gunung Padang masih tangguh dan tidak
bergeming sedikitpun. Dan hari ini, Gunung Padang semakin berbenah dan
mempercantik diri, agar semakin menarik untuk dikunjungi.
Beberapa daya tarik Gunung Padang
saat ini adalah :
1. Gerbang masuk dengan pola dan arsitektur Minangkabau.
2. Jalan masuk beraspal beton.
3. Pagar dinding pengaman
4. Susunan batu pijat refleksi
5. Gazebo / Pesanggrahan.
Struktur kawasan Gunung Padang
menyajikan kerimbunan pepohonan dan belukar yang bercirikan tropis. Beberapa
dinding cadasnya dapat digunakan sebagai wadah panjat tebing.
Sedangkan pada salah satu ceruk batu
cadasnya terdapat sebuah duplikat makam Legenda Sitti Nurbaya. Di bagian puncak
Gunung Padang terhampar taman yang rimbun dan dari sini kita bisa melihat
hamparan Samudera Indonesia, Pantai Air Manis, Pulau Pisang Gadang, Kota Padang
dan pantainya, dan beberapa pulau dari kejauhan.
Daya
tarik lain adalah beberapa bunker atau benteng kecil, yang dapat kita jumpai
tidak beberapa jauh dari gerbang masuk sampai ke puncak Gunung Padang. Satu
diantaranya memiliki meriam dengan panjang lebih kurang 8 meter.
Legenda Gunung Padang
Sejak dulu sampai sekarang orang
masih menyebut Gunung Padang sebagai Gunung Monyet (Monkey Mountain). Hal lain
yang sudah mulai terlupakan adalah legenda yang melekat pada keberadaan Gunung
Padang ini.
1. Legenda
Siti Nurbaya
Gunung Padang merupakan tempat pertemuan Siti Nurbaya dengan Syamsul
Bahri. Dan tempat Siti Nurbaya di kuburkan pada sebuah gua batu disebelah kanan
sebelum sampai ke Puncak Gunung Padang.
Gambar : Jembatan Siti Nurbaya : h4nk.blogspot.com
2. Legenda
Tiga Makam Kuno berusia sekitar 5 abad (Makam Keramat)
a. Makam
Syekh Zainuddin
Dulu disebut juga dengan Makam Terbang. Waktu Syekh ini wafat di
kuburkan di Seberang Padang. Kemudian makam itu terbang setelah Syekh tersebut
dalam mimpi sahabatnya agar dipindahkan ke Gunung Padang. Diperkirakan terletak
di mulut gua yang menghadap kea rah laut dan berkemungkin berada di sisi kanan
taman Sitti Nurbaya.
b. Makam
Syekh Basyir dan Syekh Alamsyah gelar Raja Pesisir
Syekh Basyir diyakini manusia
berdarah putih. Waktu Syekh Basyir akan dikuburkan di Gunung Padang, ketika
melintasi Sungai Batang Arau air sungai tersibak sehingga tidak perlu
menggunakan perahu untuk menyeberang.
Terletak ke arah Selatan jalan
menurun dari Puncak Gunung Padang atau Taman Siti Nurbaya, jaraknya ± 200
setelah melewati komplek perkuburan Muslim dan Cina Muslim. Makam dua syekh
tersebut terletak di bagian atas dalam komplek berpagar tembok.
c. Legenda
Gunung Padang Ba Ula Nago
Konon bersarang dalam gua yang
panjang di perut gunung dengan mulut gua menghadap ke laut.
Cukup beragam pilihan wisata yang
ditawarkan jika berkunjung ke Gunung Padang. Silahkan datang dan kunjungi
kemudian rasakan pesona alam jika berada di puncak Gunung Padang, atau
memandang laut dari dekat di kaki Gunung Padang.
Sumber : Sumbar Online
Berdiri
kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara
Sungai Batang Arau. Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km
dari permukaan laut. Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan
35 % berbatuan. Dan pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena panjat tebing. - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-10139-gunung-padang-hari-ini.html#sthash.aZdBbBiU.dpuf
Berdiri
kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara
Sungai Batang Arau. Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km
dari permukaan laut. Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan
35 % berbatuan. Dan pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena panjat tebing. - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-10139-gunung-padang-hari-ini.html#sthash.aZdBbBiU.dpuf
Berdiri
kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara
Sungai Batang Arau. Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km
dari permukaan laut. Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan
35 % berbatuan. Dan pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena panjat tebing. - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-10139-gunung-padang-hari-ini.html#sthash.aZdBbBiU.dpuf
Berdiri
kokoh di pesisir Pantai Kota Padang. Berada persis di mulut muara
Sungai Batang Arau. Bukit ini memiliki ketinggian lebih kurang 80 km
dari permukaan laut. Kondisi lahannya 25 % berpasir, 45 % tanah liat dan
35 % berbatuan. Dan pada beberapa ruas dinding batunya yang vertikal sering dijadikan sebagai arena panjat tebing. - See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-10139-gunung-padang-hari-ini.html#sthash.aZdBbBiU.dpuf